Daftar Isi
Pengertian
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistemkomunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya.
Format Penulisan IP Address
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan menjadi xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
sehingga susunan dalam IP address terdiri dari 4 oktet.
Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000
sampai 11111111.11111111.11111111.11111111
. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Silahkan simak contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal berikut ini.
Decimal | 192 | 168 | 0 | 1 |
Binary | 11000000 | 10101000 | 00000000 | 00000001 |
Pembagian Kelas IP Address
IP Address Versi 4 (IPv4) memiliki panjang 32-bit atau sama dengan 4.294.967.296 (232)
yang dipisahkan tiap 8-bit menjadi 1 buah oktet. Sehingga dalam sebuah rangkaian penulisan alamat IPv4 terdiri dari 4 oktet 8bit atau 4byte yang biasa di nyatakan dalam angka desimal dan dipisahkan oleh titik. Jumlah IP Address yang tersedia secara teori yaitu sebanyak 255x255.255x255
yang mana jumlah tersebut harus di distribusikan untuk semua perangkat komputer yang ada di dunia.
Karena jumlahnya yang terbilang cukup banyak, maka di buatlah beberapa klasifikasi, agar nanti saat dilakukan pendistribusian tidak ada kekeliruan yang di temukan. Klasifikasi ini menghasilkan 5 buah kelas IPv4 yaitu kelas A, B, C, D, dan E.
Dalam pembagian dan penyusunannya sebuah rangkaian IPv4 biasanya terdiri dari dua buah komponen utama yaitu Network ID (NetID) dan Host ID. Kedua komponen tersebut saling keterkaitan satu dengan lainnya, sehingga pada setiap rangkaian IPv4 pasti di temukan dua buah komponen dasar tersebut.
Network ID: Sebuah ID yang terdapat dalam suatu ruang lingkup Jaringan.
Host ID: Sebuah ID yang akan melekat pada suatu perangkat. Host ID harus Unik atau berbeda tiap perangkat.
Kelas A
IP Address Kelas A biasanya di gunakan untuk jaringan berskala besar seperti Core Network dan lain sebagainya. Contoh penulisan IP Address kelas A yaitu; 103.74.121.50
dengan keterangan Net ID 103
dan Host ID 74.121.50
.
Bit Pertama | 0 |
Panjang Net ID | 1 Oktet atau 8 bit atau 1 byte |
Panjang Host ID | 3 Oktet atau 24 bit atau 3 byte |
Oktet pertama | 0-127 |
Range IP address | 1.x.x.x – 126.x.x.x (0 dan 127 dicadangkan) |
Jumlah Network | 126 |
Jumlah Host | 16.777.214 |
Kelas B
IP Address Kelas B di gunakan untuk jaringan berskala besar dan menengah. Contoh penulisan IP Address kelas B yaitu; 128.10.50.2
dengan keterangan Net ID 128.10
dan Host ID 50.2
.
2 Bit Pertama | 10 |
Panjang Net ID | 2 Oktet atau 16 bit atau 2 byte |
Panjang Host ID | 2 Oktet atau 16 bit atau 2 byte |
Oktet pertama | 128-191 |
Range IP address | 128.1.x.x – 191.255.x.x |
Jumlah Network | 16.320 |
Jumlah Host | 65.534 |
Kelas C
IP Address Kelas C di gunakan pada jaringan berskala kecil, atau lebih sering di temui dan di gunakan pada jaringan lokal. Contoh penulisan IP Address kelas C yaitu; 192.168.22.5
dengan keterangan Net ID 192
dan Host ID 168.22.5
.
3 Bit Pertama | 110 |
Panjang Net ID | 3 Oktet atau 24 bit atau 3 byte |
Panjang Host ID | 1 Oktet atau 8 bit atau 1 byte |
Oktet pertama | 192-223 |
Range IP address | 192.0.0.x – 223.255.255.x |
Jumlah Network | 2.080.800 |
Jumlah Host | 254 |
Kelas D
IP Address Kelas D di gunakan untuk keperluan Multicasting dengan 4 bit pertama 1110 dan bit selanjutnya di alokasikan sesuai keperluan multicasting tersebut dan tidak memiliki Net ID dan Host ID.
4 Bit Pertama | 1110 |
Bit Multicast | 28 bit |
Byte Inisial | 224-247 |
Kelas E
IP Address Kelas E di gunakan untuk keperluan yang bersifat Eksperimental.
4 Bit Pertama | 1111 |
Bit Multicast | 28 bit |
Byte Inisial | 248-255 |
Subnetting
Untuk sampai pada tahap mengetahui tentang Subnetting, pastikan kamu sudah mengetahui tentang Pengertian Jaringan Komputer, Kelas IP Address, Topologi Jaringan, Subnet Mask. Baru setelah itu kamu akan lebih mudah untuk memahami materi Subnetting