Apa Itu Subnet Mask?
Jadi Subnet Mask adalah sebuah sub-divisi logic yang terdapat pada sebuah jaringan [3]. Hal ini juga mengacu pada sebuah istilah dalam dunia IT yang merepresentasikan sebuah sistem bilangan basis dua (Biner/Binary) sepanjang 32 bit dengan tujuan untuk memisahkan antara Net ID dan Host ID pada sebuah jaringan [4]. Dengan menggunakan Subnet Mask kita dapat mengetahui apakah sebuah IP Address “A” berada dalam ruang lingkup (segment) jaringan “A” atau berada di luar ruang lingkup jaringan “A”.
Baca Juga: Pengertian Jaringan Komputer
Pada praktiknya, setiap IP Address atau host yang terhubung dalam sebuah jaringan membutuhkan Subnet Mask walaupun sudah berada dalam sebuah segment Jaringan yang sama. Pemberian atau penulisannya dapat di lakukan oleh komputer secara otomatis mengikuti default dari Kelas IP Address yang kamu gunakan atau dapat juga kamu sesuaikan dengan kondisi jaringan di sekitarmu.
Representasi Subnet Mask
Untuk merepresentasikannya terdapat dua buah metode yang umum di gunakan, yaitu;
Notasi Desimal Berbintik
Sebuah notasi desimal berbintik (dotted decimal notation) tidak hanya di gunakan pada pemulisan alamat IP saja, namun dapat juga di terapkan pada penulisan alamat subnet mask. Walaupun dalam penerapannya sama dengan penulisan alamat IP tapi jangan sampai mengartikan bahwa subnet mask adalah alamat IP, karena sesuai fungsinya memang kedua jenis pengalamatan ini berbeda. Dalam penulisannya semua rangkaian bilangan binary sepanjang 32 bit akan di konversi menjadi desimal dan di pisahkan dengan titik dalam 4x8bit.
Untuk penulisan alamat subnet mask secara default biasanya mengacu kepada kelas IP yang kita gunakan. Format penulisannya dapat di buat seperti xxxx.xxxx.xxxx.xxxx
untuk alamat IP dan yyyy.yyyy.yyyy.yyyy
untuk subnet mask. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penulisan alamat net mask secara default sesuai dengan kelas IPnya, silahkan perhatikan tabel berikut ini;
Kelas IP | Subnet Mask (Binary) | Subnet Mask (Decimal) |
A | 11111111.00000000.00000000.00000000 | 255.0.0.0 |
B | 11111111.11111111.00000000.00000000 | 255.255.0.0 |
C | 11111111.11111111.11111111.00000000 | 255.255.255.0 |
Notasi Panjang Prefix (Prefix Length)
Notasi Prefix Length juga umumnya di kenal dengan istilah Classless Inter-Domain Routing (CIDR) dengan format penulisan address/prefix
. Kita akan coba lengkapi informasi tabel sebelumnya dan menambahkan komponen prefix didalamnya.
Kelas IP | Subnet Mask (Binary) | Subnet Mask (Decimal) | Prefix Length |
A | 11111111.00000000.00000000.00000000 | 255.0.0.0 | /8 |
B | 11111111.11111111.00000000.00000000 | 255.255.0.0 | /16 |
C | 11111111.11111111.11111111.00000000 | 255.255.255.0 | /24 |
Agar lebih memahami mengenai prefix ini mari kita ambil sebuah alamat ip sebagai contoh, yaitu 130.10.0.0/16
dapat di artikan juga sebagai IP Address kelas B dengan subnet mask 255.255.0.0
. Notasi prefix ini juga dapat membuat penulisan alamat IP menjadi lebih singkat dan mudah untuk di baca karena mengacu kepada tabel dengan ketentuan yang sudah baku.
Lalu dalam penulisan prefix harus di tulis atau di cantumkan pada setiap anggota dari network atau segment network tersebut. Jika IP 130.10.0.0
menggunakan /16
sebagai prefix length, maka setiap IP dengan Net ID yang sama harus menggunakan prefix length yang sama juga. Misalkan 130.10.1.15
harus memakai prefix length /16
juga agar mendapat kan net mask yang sama sesuai dengan Net ID dari network tersebut. Jadi dapat di perjelas pada IP 130.10.0.1 - 130.10.255.254
harus menggunakan prefix /16
.
Perhatikan dengan cermat saat melakukan penulisan prefix ini, karena jika salah memasukan prefix length meskipun kita menuliskan sebuah alamat IP kelas B tapi menggunakan prefix kelas C, maka IP tersebut akan di anggap sebagai IP kelas C karena memiliki net mask kelas C. Sebagai contoh IP 130.10.0.0/24
akan mempunyai subnet mask 255.255.255.0
dengan jumlah host dari 130.10.0.1
sampai 130.10.0.254
saja.
Tabel Subnet
Tabel berikut ini dapat di jadikan sebagai acuan kamu agar lebih memahami pengguaan prefix length pada setiap kelas IP yang ada.
Tabel Subnet Mask Kelas A
Jumlah subnet (segmen jaringan) | Jumlah subnet bit | Subnet mask (notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks) | Jumlah host tiap subnet |
1-2 | 1 | 255.128.0.0 atau /9 | 8388606 |
3-4 | 2 | 255.192.0.0 atau /10 | 4194302 |
5-8 | 3 | 255.224.0.0 atau /11 | 2097150 |
9-16 | 4 | 255.240.0.0 atau /12 | 1048574 |
17-32 | 5 | 255.248.0.0 atau /13 | 524286 |
33-64 | 6 | 255.252.0.0 atau /14 | 262142 |
65-128 | 7 | 255.254.0.0 atau /15 | 131070 |
129-256 | 8 | 255.255.0.0 atau /16 | 65534 |
257-512 | 9 | 255.255.128.0 atau /17 | 32766 |
513-1024 | 10 | 255.255.192.0 atau /18 | 16382 |
1025-2048 | 11 | 255.255.224.0 atau /19 | 8190 |
2049-4096 | 12 | 255.255.240.0 atau /20 | 4094 |
4097-8192 | 13 | 255.255.248.0 atau /21 | 2046 |
8193-16384 | 14 | 255.255.252.0 atau /22 | 1022 |
16385-32768 | 15 | 255.255.254.0 atau /23 | 510 |
32769-65536 | 16 | 255.255.255.0 atau /24 | 254 |
65537-131072 | 17 | 255.255.255.128 atau /25 | 126 |
131073-262144 | 18 | 255.255.255.192 atau /26 | 62 |
262145-524288 | 19 | 255.255.255.224 atau /27 | 30 |
524289-1048576 | 20 | 255.255.255.240 atau /28 | 14 |
1048577-2097152 | 21 | 255.255.255.248 atau /29 | 6 |
2097153-4194304 | 22 | 255.255.255.252 atau /30 | 2 |
Tabel Subnet Kelas B
Jumlah subnet (segmen jaringan) | Jumlah subnet bit | Subnet mask (notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks) | Jumlah host tiap subnet |
1-2 | 1 | 255.255.128.0 atau /17 | 32766 |
3-4 | 2 | 255.255.192.0 atau /18 | 16382 |
5-8 | 3 | 255.255.224.0 atau /19 | 8190 |
9-16 | 4 | 255.255.240.0 atau /20 | 4094 |
17-32 | 5 | 255.255.248.0 atau /21 | 2046 |
33-64 | 6 | 255.255.252.0 atau /22 | 1022 |
65-128 | 7 | 255.255.254.0 atau /23 | 510 |
129-256 | 8 | 255.255.255.0 atau /24 | 254 |
257-512 | 9 | 255.255.255.128 atau /25 | 126 |
513-1024 | 10 | 255.255.255.192 atau /26 | 62 |
1025-2048 | 11 | 255.255.255.224 atau /27 | 30 |
2049-4096 | 12 | 255.255.255.240 atau /28 | 14 |
4097-8192 | 13 | 255.255.255.248 atau /29 | 6 |
8193-16384 | 14 | 255.255.255.252 atau /30 | 2 |
Tabel Subnet Kelas C
Jumlah subnet (segmen jaringan) | Jumlah subnet bit | Subnet mask (notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks) | Jumlah host tiap subnet |
0-1 | 8 | 255.255.255.0 atau /24 | 254 |
1-2 | 9 | 255.255.255.128 atau /25 | 126 |
3-4 | 10 | 255.255.255.192 atau /26 | 62 |
5-8 | 11 | 255.255.255.224 atau /27 | 30 |
9-16 | 12 | 255.255.255.240 atau /28 | 14 |
17-32 | 13 | 255.255.255.248 atau /29 | 6 |
33-64 | 14 | 255.255.255.252 atau /30 | 2 |
Itulah beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelum memulai untuk menghitung subnetting dan VLSM. Tentu saja tulisan mengenai lanjutan dari artikel ini yaitu Subnetting IP Address akan terbit segera dengan harapan kita dapat belajar sama-sama dengan urutan yang benar.